BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup
semua bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai
administrasi. Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga
unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan
kegiatan administrasi atau tidak. Dari definisi administrasi yang ada, kita
dapat mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan
pemerintahan atau adminsitrasi publik. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai berbagai
cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi publik.
Administrasi publik juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum dapat dilihat dalam Trias Politica yaitu Eksekutif,
Yudikatif, dan Legislatif. Administrasi publik meliputi semua
cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik. Terdapat hubungan
interaktif antara administrasi publik dengan lingkungan sosialnya. Di antara berbagai
unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling banyak
mempengaruhi penampilan (performance) administrasi publik.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1)
Apa Pengertian Sistem Administrasi Publik?
2)
Bagaimana Sejarah Administrasi Publik?
3)
Bagaimana Paradigma Administarsi Negara ke
Admnistarsi Publik
4)
Apa Sistem Administrasi Publik di Indonesia?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat dicapai, sesuai permasalahan di atas.
1)
Makalah ini dibuat untuk mengetahui
dan memahami sejarah dan perkembangan
administasi publik hingga saat ini.
2)
Makalah ini dibuat untuk
mengetahui paradigma
administrasi negara ke administrasi publik
3)
Makalah ini dibuat untuk memahami sistem
administrasi publik di indonesia.
4)
Makalah ini dibuat ntuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu
administrasi negara.
D. Manfaat
1)
Memahami sejarah dan perkembangan administrasi
publik hingga saat ini
2)
Memahami paradigma administrasi negara ke
administrasi publik
3)
Memahami sistem administrasi publik di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
SISTEM ADMINISTRASI PUBLIK
A.
Pengertian Administrasi
Secara
etimologis, istilah administrasi berasal dari bahasa inggris dari kata
administration yang bentuk infinitifnya to administer dan diartikan sebagai to manage
(mengelola) atau to direct (mengarahkan, menggerakkan). Kata administrasi juga terdapat dalam
bahasa belanda yaitu administratie yang mempunyai pengertian mencakup stelselmatige
verkrijging en verwiking vangegeven (tata usaha), bestuur (manajemen dari
kegiatan organisasi), dan beheer (manajemen darisumber daya). Istilah
administrasi di Indonesia pada mulanya berasal dari Eropa Barat (Kontinental) melalui penjajahan
Belanda.
Dalam
pengertian sempit kata administrasi merupakan penyusunan atau pencatatan data
dan informasi
secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperoleh kembali
data tersebut secara keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain. Administrasi dalam
arti sempit lebih tepat disebut tata usaha (clerical work, office work).
Berikut ini definisi dari kata administrasi secara sempit.:
“Kegiatan
administrasi meliput pekerjaan tatausaha yang bersifat mencatat segala sesuatu
yang terjadi
dalam organisasi untuk menjadi bahan keterangan bagi pimpinan” (J. Wajong, 1962
dalam Studi
Tentang Ilmu Administrasi, Drs. Ulbert Silalahi, MA, 2005).
“Administration
may be defined as the organization and direction of human and material resources to archive
desired ends” (Administrasi dapat diartikan sebagai pengorganisasian dan pengerahan sumber
daya manusia dan material untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. (J.M.Pfiffner, 1954
dalam Sketsa Administrasi Publik, Drs. H. Imam Hardjanto, MAP, 2007). Sesungguhnya istilah
administrasi berhubungan dengan kegiatan kerja sama yang dilakukan manusia atau
sekelompok manusia sehingga tercapai tujuan yang diinginkan seperti yang diungkapkan oleh The
Liang Gie yang dikutip oleh Inu Kencana Syafiie dalam Ilmu AdministrasiPublik,
2006.
“Administrasi
adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok
yangdilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu”.
B. Pengertian Publik
Istilah Publik
berasal dari bahasa Inggris public yang berarti umum, masyarakat atau negara
dan dipakai
berganti-ganti seperti public offering (penawaran umum), Public Ownership
(milik umum), public Service (pelayanan masyarakat), Public Interest (kepentingan
masyarakat), Public Authorities (otoritas negara) dan public Building (gedung negara). Kata Publik sendiri
dalam Bahasa
Indonesia
didefinisikan sebagai sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, sikap,
harapan dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai yang mereka miliki. (Inu Kencana
Syafiie, 2006).
Kata publik dalam kesempatan ini, tidak langsung diartikan sebagai
penduduk, masyarakat, warganegara ataupun rakyat karena adanya perbedaan arti
dari kata-kata tersebut.
C. Pengertian Sistem
Biasanya sistem
diartikan orang sebagai suatu rangkaian susunan berkesinambungan yang saling terkait, teratur dan
menyeluruh (global). Atau dapat juga diartikan sebagai rangkaian
kenyataan-kenyataan, prinsip, peraturan, mulai dari perencanaan, tatacara,
jalan pelaksanaan pekerjaan sampai pada fungsinya.
Menurut Gabriel A. Almond dan Bingham G. Powell dalam Ilmu
Administrasi, Inu Kencana Syafiie, 2006 :
A system implies the interdependence of parts, and boundary between it
and its environment. By interdependence we mean than when the characteristics
of one part in a system change, all the other parts and the system as whole are
affected.
Jadi, menurut
Almond dan Powell ini suatu system memperlihatkan hubungan antar bagian dan
pembatasan antar bagian tersebut dengan lingkungannya. Dalam hubungan ini kita
dapat mengartikan bahwa ketika sifat khas suatu bagian dari sistem berubah,
maka masing-masing bagian maupun keseluruhan bagian lain akan ikut terpengaruh.
D. Pendefinisian Administrasi Publik.
Ø Banyak para ahli yang memberikan definisi pada
administrasi publik diantaranya sebagai berikut :
Menurut Prajudi Atmosudirjo : Administrasi public adalah administrasi
dari Negara sebagai suatu organisasi dan administrasi yang mengejar tercapainya
tujuan-tujuan yang bersifat kenegaraan.
Menurut Edward H. Litchfield : Administrasi Publik adalah suatu studi
mengenai bagaimana bermacam-macam badan pemerintahan diorganisasikan,
diperlengkapi dengan tenaga-tenaganya, dibiayai, digerakkan dan dipimpin.
Menurut Goerge J. Gordon : Administrasi public dapat dirumuskan sebagai
seluruh proses baik yang dilakukan oleh organisasi maupun perseorangan yang
berkaitan dengan penerapan atau pelaksanaan hukum dan peraturan yang
dikeluarkan oleh badan legislatif, eksekutif serta pengadilan.
Menurut Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro :Administrasi Publik adalah
suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan pemerintahan.
Ø Administrasi publik meliputi ketiga cabang
pemerintahan : eksekutif, legislatif, dan yudikatif serta hubungan diantara
mereka.
Ø Administrasi publik mempunyai peranan penting
dalam perumusan kebijakan pemerintah, dan karenanya merupakan sebagian dari
proses politik.
Ø Administrasi publik sangat erat kaitannya dengan
berbagai macam kelompok swasta dan perseorangan dalam menyajikan pelayanan
kepada masyarakat.
Ø Administrasi Publik dalam beberapa hal berbeda
pada penempatan pengertian dengan administrasi perseorangan.
Dari
pendefisian diatas jelas sekali menunjukkan peran dan keterlibatan administrasi
negara dalam proses politik, bentuk pelayanan, dan melibatkan organisasi
pemerintah/negara. Karena objek dari disiplin Ilmu Administrasi Publik adalah pelayanan
publik sehingga yang utamanya dikaji adalah keberadaan berbagai organisasi
publik atau organisasi pemerintah/negara.
E. Karakteristik Administrasi Publik
Berikut ini adalah karakteristik Administrasi Publik yang membedakannya
dengan administrasi niaga :
ü Administrasi Publik bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat.
ü Pelayanan yang diberikan oleh administrasi publik
bersifat lebih urgen.
ü Pelayanan yang diberikan oleh administrasi publik
bersifat monopoli atau semi monopoli. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
administrasi publik lebih banyak berdasarkan kebijakan publik (legalistic
approach).
ü Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
kegiatannya tidak dikendalikan oleh harga pasar.
ü Administrasi negara dalam kegiatannya selalu
ditujukan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat (social walfare).
ü Pelaksanaan dan hasil pelayanan tergantung pada
penilaian oleh masyarakat banyak dan meminta pertanggungjawaban publik.
Sebegitu luasnya ilmu
administrasi publik sehingga dapat pula mencakup ilmu-ilmu sosial lain terutama
memiliki objek materialnya negara antara lain Ilmu Pemerintahan, Ilmu Politik,
Hukum Tata Negara dan Ilmu Negara sendiri serta Ilmu Filsafat yang menjadi
sumber keilmuan.
Gambar berikut menjelaskan
hubungan antara ilmu administrasi publik dengan ilmu-ilmu kenegaraan yang lain
:
Ilmu Politik → Fokus : Kekuasaan→ Ilmu Pemerintahan → Fokus : Gejala Pemerintahan → Ilmu Negara → Fokus : Konstitusi → Ilmu
Administrasi Publik → Fokus : Pelayanan → Ilmu Hukum Tata Negara → Fokus : Peraturan Negara
2.
SEJARAH
ADMINISTRASI PUBLIK
Sejarah
adaministrasi publik dimulai dengan Tuntutan akan
pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan kompleks serta sulit
dipenuhi secara individual dan keterbatasan sumberdaya mewarnai perkembangan
kehidupan manusia dewasa ini. Hal ini mendorong manusia melakukan kerjasama,
baik secara individual maupun secara organisasi. Itu sebabnya dikatakan bahwa
dunia modern adalah dunianya kerjasama, sebab tanpa melakukan kerjasama, tiap
individu, organisasi bahkan negara dan pemerintahan tidak akan dapat survive.
Meskipun aktivitas kerjasama sudah ada sejak adanya peradapan manusia namun
pada zaman sekarang ini bentuk kerjasama tersebut semakin menunjukan
kompleksivitas dan menyangkut hampir semua aspek kehidupan dan memerlukan
sistem administrasian yang kompleks .
Ada kecenderungan dalam
masyarakat luas di Indonesia, bahwa administrasi dipersepsikan dalam pengertian
yang sempit sebagai aktivitas-aktivitas kantor, urusan surat-menyurat yang
sering juga di sebut dengan tata usaha. Tetapi pada kajian ilmiah menunjukkan
bahwa administrasi memiliki cakupan arti yang luas, yaitu sebagai proses,
sebagai fungsi dan sebagai institusi dari tiap kegiatan kerjasama. Secara
definitif juga dengan tegas dinyatakan bahwa administrasi adalah organisasi dan
manajemen dari setiap kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Demikian pula dalam
penyelenggaran suatu negara dan pemerintahan tentu saja diperlukan suatu sistem
administrasi yang sangat kompleks yang sering disebut dengan Administrasi
Negara. Sejalan dengan perkembangannya, istilah “Negara” digantikan dengan
“Publik” untuk menekankan bahwa administrasi tersebut bertujuan untuk pelayanan
publik (Public Service).
Sejarah Sistem Administrasi
Publik Republik Indonesia (SAPRI) dimulai dengan diproklamirkannya kemerdekaan
RI tanggal 17 Agustus tahun 1945. Sejak itu berbagai perubahan Sistem
Administrasi Publik telah kita lalui mulai kepemimpinan Ir. Sukarno selaku
Presiden RI Pertama hingga masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
saat ini. Perkembangan Sistem Administrasi Publik yang diterapkan di Indonesia
pada tahun 1950- an dan dikenal dengan nama Sistem Demokrasi Liberal.
3.
SEJARAH
PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
Teori dan konsep dari Ilmu Administrasi Publik telah berkembang dari
waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan peradaban dan sejarah umat manusia.
Perkembangannya dari Ilmu Filsafat yang objeknya tidak terbatas sampai pada
disiplin ilmu eksakta dan sosial yang mengkhususkan pada bidang bahasan tertentu saja seperti
Administrasi publik ini.
Adapun perkembangan Ilmu Administrasi Publik dapat disebut sebagai
berikut :
Administrasi Ortodok → Administrasi
Publik – Administrasi Negara Baru → New Public Management → Beyond The New Public
Administration →Refounding Public administration
Sebelum babak administrasi ortodok telah dikenal adanya praktek-praktek
administrasi yang lebih dikenal sebagai seni seperti pada masa peradapan
Mesopatamia, Babilonia, Mesir dan Cina serta Yunani dan Romawi.
Pada permulaan abad Masehi perkembangan administrasi berkembang lebih
maju. Hal ini tampak dalam praktek-praktek administrasi, manajemen dan
organisasi yang dikembangkan oleh gereja Roma Katolik.
Niccolo Machiavelli merupakan orang yang memberikan konstribusi secara
individual yang sangat besar terhadap pemikiran administrasi dan manajemen
dengan membuat analisis sistematis tentang Prince’s Job dalam bukunya The
Prince dan The Discources.
Administrasi sebagai seni semakin berkembang di Eropa dengan menekankan
bahwa perekonomian suatu negara akan bisa kuat apabila kegiatan administrasi
dan manajemen dilaksanakan dengan baik. Pemikiran ini dipelopori oleh tiga
kelompok ahli ekonomi di Eropa, yaitu kaum Kameralis di Jerman, Prusia dan
Austria, kelompok Merkantilis dan Inggris dan kelomok Fisiokratik di Perancis.
Mereka percaya bahwa kedudukan negara mengusahakan maksimasi
persedian-persediaan materil.
Seiring dengan terjadinya revolusi industri di Eropa mempunyai dampak
dinamik terhadap pemikiran- pemikiran administrasi dari job centered menjadi
human centered atau orientasi produktivitas menjadi orientasi pengembangan SDM.
Administrasi ditelaah secara ilmiah baru mulai dilakukan pada akhir
abad 19 atau awal abad 20, yang dipelopori oleh F.W. Taylor dan Henry Fayol
dengan memunculkan satu teori dan pendekatan bagi perkembangan studi
administrasi yang disebut administrative management theory atau yang disebut
juga teori administrasi umum.
Nicholas Henry memilah-milah bahwa ada enam kelompok corak berpikir
para pakar tentang keberadaan Ilmu Administrasi Publik, yaitu sebagai berikut :
a.
Paradigma
dikotomi antara politik dan administrasi publik dengan tokoh-tokohnya seperti
Frank J. Goodnow dan Leonard D White.
Menurut pendapat tokoh
diatas, fungsi politik ada kaitannya dengan pembuatan kebijakan publik.
Sedangkan fungsi administrasi berkenaan dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
b.
Paradigma
prinsip-prinsip administrasi dengan tokoh-tokohnya W.F. Willoughby, L. Gullick
dan L. Urwick.
Disini ada dua pandangan
tentang administrasi publik yaitu :
ü Administrasi Publik sebagai ilmu murni
berlandaskan dalil-dalil sosial.
ü Administrasi Publik yang dikembangkan kearah
kebijakan publik berdasarkan aplikasi ilmu politik, ilmu ekonomi dan ilmu
sosiologi.
c.
Paradigma
kelembagaan dengan tokoh-tokohnya Charles E. Lindblom, James D. Thomson dan
Amitai Etzioni.
Paradigma ini memandang
Administrasi Publik bersifat internal, yaitu mempelajari perumusan dan
implementasi kebijakan publik dan sebagai ilmu politik yang bersifat eksternal
yang mempelajari masyarakat dan perubahan-perubahan politik.
d.
Paradigma
hubungan kemanusiaan dengan tokoh-tokohnya Rensis Likert, Daniel Katz, dan
Robert Kahn.
e.
Paradigma pilihan
masyarakat umum dengan tokoh-tokohnya Vincent Ostrom, James Buchanan dan Gordon
Tullock.
f.
Paradigma
administrasi publik baru dengan tokoh-tokohnya Frank Marini dan George H.
Frederickson.
Paradigma
ini menganggap administrasi publik sebelumnya kurang perhatian terhadap
perubahan sosial dan kurang memperhatikan tuntutan kebutuhan publik. Pada saat
ini telah berkembang Administrasi Publik yang menekankan pada pendekatan
manajemen baru berorientasi pada pencapaian tujuan (goal governance) untuk
memecahkan masalah-masalah publik dan populer dengan istilah Reinventing
Government dan Good Governance. Paradigma baru ini berusaha menghilangkan
praktek birokrasi yang terlalu hierarkis dan menyebabkan biaya operasional
tinggi (high cost economy)
4.
PARADIGMA
ADMINISTRASI NEGARA KE ADMINISTRASI PUBLIK
Pergeseran paradigma administrasi negara ke
administrasi publik akan tergambarkan dalam pidato pengukuhan Guru Besar Ilmu
Administrasi Negara UGM sebagai berikut :
Ø
Pembangunan
administrasi negara sebagai bagian dari pembangunan nasional, disampaikan dalam
pengukuhan Guru Besar Prof. Soempono Djowadono.
Ø
Menerjemahkan
publik admiinistrasi menjadi administrasi tidak bisa diterjemahkan dengan
pendekatan kekuasaan yang dipergunakan oleh pemerintah saat itu.
Ø
Menterjemahkan
public administration menjadi
administrasi negara tidak bisa dikatakan salah melainkan sesuai dengan suasana
lingkungan yang sedang dihadapi oleh administrasi negara di Indonesia.
a.
Di awal
pidato Prof. Soempono :
“Administrasi Negara atau Public
administration biasanya yang dimaksud
ialah bagian dari keseluruhan lembaga-lembaga dan badan-badan dalam
pemerintahan negara sebagai bagian dari pemerintah eksekutif baik di tingkat
pusat maupun daerah yang tugas kegiatannya terutama melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah (Public Policy)”.
Walaupun Public Administration diterjemahkan administrasi negara sebagai perwujudan perhatiannya pada
kegiatan negara akan tetapi pelaksanaan administrasi negara itu ditujukan untuk
kepentingan publik/masyarakat. Dengan demikian perhatian utama dari
administrasi negara adalah kepentingan masyarakat (Prof. Soempono).
Leonald D. White : Besarnya
administrasi negara dan luasnya kegiatannya tergantung pada harapan-harapan
rakyat akan jasa-jasanya untuk menyelenggarakan atau melindungi
kepentingan-kepentingannya.
b.
Revitalisasi
sektor Public menghadapi Keterbukaan
Ekonomi dan Demokratisasi Politik (Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr.
Sofian Effendi, MPIA).
Intinya mengenai reformasi sektor publik yang dalam literatur
administrasi dinamakan dengan reformasi administrasi (Caiden, 1991), Reinventing Government (Osborne&Gaebler, 1993) atau Government
Renewal (Government Canada,
1990). Woodrow Wilson, dgn tulisan “The Studi Of
Public Administration” (Jurnal Political Science Quarterly edisi Juli 1887)
yg dipandang sebagai Tonggak kelahiran Ilmu Administrasi Negara Modern, melalui
tulisan ini memberikan kritik yang tajam terhadap sistem administrasi negara
Amerika Serikat yang telah usang karena didasarkan pada Spoil Sistem (Sistem Konco). Sebagai pengantinya Wilson mengusulkan
suatu sistem Meritokrasi (Meritocratic System).
Agenda yang perlu diperhatikan dalam melakukan reformasi di sektor
publik (Prof. Dr. Sofian Effendi, MPIA) :
Ø
Reformasi
sektor publik harus ditujukan kepada peningkatan kemampuan, profesionalisme dan
netralitas birokrasi.
Ø
Intervensi
pemerintah yang terlalu besar dalam kegiatan ekonomi terbukti mengandung penuh
keterbatasan serta telah menyebabkan inefisiensi yang sangat besar.
“Birokrasi publik harus mengalami pergeseran nilai
dari Otoriterianisme birokratis ke Otonomi Demokratis. Dari Negara pejabat
menjadi negara pelayan”.
Ø
Demokrasi
dalam Birokrasi Pemerintah Peran Kontrol Rakyat dan Netralitas Birokrasi
(Pengukuhan Guru Besar Prof. Miftah Thoha).
ü
Selama 32
Tahun semasa pemerintahan orde baru, birokrasi pemerintah tidak bisa
digolongkan ke dalam tatanan yang demokratis. Birokrasi waktu itu sangat kuat,
sentralis, dan otoritarian.
ü
Titik berat
kekuasaan berada di tangan penguasa birokrasi pemerintah bukan terletak di
tangan rakyat.
ü
Demokrasi
tanpa kontrol rakyat merupakan cacat yang tidak bisa diampuni.
ü
Sistem
birokrasi pemerintah yang menjamin adanya netralitas dari tarikan dan
intervensi kekuatan politik yang dimainkan oleh partai-partai politik yang
berkuasa dalam pemerintahan.
Ø
Reorientasi
Ilmu Administrasi Publik : Dari Government ke Governance (Pengukuhan Guru Besar
Prof. Dr. Agus Dwiyanto MPA)
ü
Kebingungan
mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan Ilmu Administrasi Publik?
ü
Ilmu
Administrasi Publik yg sebaiknya dikembangkan di Indonesia?
ü
Sistem
pemerintahan, politik dan lingkungan budaya yang berbeda membuat konsep, teori,
dan pendekatan yang dikembangkan oleh American
Public Administration sering tidak sepenuhnya dapat digunakan untuk
menjelaskan fenomena Ilmu Administrasi Publik di Indonesia.
ü
Apakah Ilmu
Administrasi Publik itu adalah bagian dari Ilmu Administrasi dan Ilmu Politik?
Ø
Administrasi
Publik Indonesia di Era Demokrasi Lokal Bagaimana Semangat Kompatibilitas
Menjiwai Budaya Birokrasi (Pengukuhan Guru Besar Prof. Warsito Utomo)
ü
Terjadi
pergeseran titik tekan dari Public
Administration di mana negara menjadi salat satu agen tunggal implementasi
fungsi negara menjadi Public
Administrationyang menekankan fungsi pemerintahan atau negara sebagai public service.
ü
Telah terjadi
perubahan makna Public sebagai
negara, menjadi public sebagai masyarakat.
ü
Pendekatan
(Approach) tidak lagi kepada negara tetapi lebih kepada masyarakat atau
Customer’s Oriented atau Costumer’s Approach.
ü
Dari
Government yang berorientasi pada “Otoritas” menjadi Governance yang
berorientasi pada “Kompatibilitas”.
ü
Administrasi
Publik (Negara) tidaklah melepaskan diri atau terlepas sama sekali dari
kehidupan atau masalah negara.
ü
5.
PERAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK DI MASA DATANG
Rene Magritte seorang pelukis surrealist Belgia, lukisannya itu
berjudul “Ceci n’est pas une pipe”
(This is not a pipe). Suatu gambaran atau lukisan tentang sesuatu itu memang
bukan realita dari sesuatu itu. The
picture of thing is not the thing (Peter dan Waterman Jr., 1982). Lukisan
pipa tidaklah sama dengan aslinya sebagai pipa.
Administrasi publik (negara) selama ini selalu diasumsikan sebagai
upaya melukis suatu benda bukan menaruh perhatian terhadap bagaimana realita
benda tersebut. Sehingga karenanya administrasi publik dianggap kurang
memberikan kontribusi terhadap setiap reformasi dibidang pemerintahan.
Di Indonesia Ilmu Administrasi publik merupakan kumpulan sketsa yang
dipergunakan untuk membenarkan kebijakan penguasa,dan yang jauh dari harapan
rakyat. Kumpulan sketsa itu tidak berkehendak untuk dilaksanakan dalam realita.
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam masa pemerintahan yang lalu karena
didukung oleh sistem administrasi yang berbentuk sketsa tersebut. Administrasi
pemerintahan sengaja dibuat tidak baik dan kacau, agar penyimpangan itu bisa
berjalan dan tidak bisa diketahui dan dikontrol oleh rakyat.
Kutipan cerita sepenggal tentang pelukis Belgia itu dimaksudkan untuk
memberikan kesan kepada kita bahwa Ilmu Administrasi Publik tidak hanya
terbatas pada gambar saja melainkan suatu disiplin ilmu yang bisa meminjam
istilahnya Peter Senge (1990) putting the
ideas into practice.
Administrasi publik sangat perhatian terhadap terwujudnya tata
kepemerintahan yang demokratis dan amanah. Oleh karena itu, peran Ilmu administrasi
publik (negara) di masa-masa yang akan datang sangat tergantung bagaiman
kemampuan ilmuwan dibidang ini untuk mengembangkan konsep-konsep baru dalam
mewujudkan tata kepemerintahan tersebut.
BAB VI
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Administrasi Publik (Inggris:
Public Administration) atau Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu
sosial yang mempelajari tiga elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi
lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan
dengan publik yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi
pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara.
Paradigma
dalam Administrasi Publik
1)
Paradigma
dikotomi antara politik dan administrasi publik dengan tokoh-tokohnya seperti
Frank J. Goodnow dan Leonard D White.
2)
Paradigma
prinsip-prinsip administrasi dengan tokoh-tokohnya W.F. Willoughby, L. Gullick
dan L. Urwick.
3)
Paradigma
kelembagaan dengan tokoh-tokohnya Charles E. Lindblom, James D. Thomson dan
Amitai Etzioni.
4)
Paradigma hubungan
kemanusiaan dengan tokoh-tokohnya Rensis Likert, Daniel Katz, dan Robert Kahn.
5)
Paradigma
pilihan masyarakat umum dengan tokoh-tokohnya Vincent Ostrom, James Buchanan
dan Gordon Tullock.
6)
Paradigma
administrasi publik baru dengan tokoh-tokohnya Frank Marini dan George H.
Frederickson.
Pergeseran paradigma administrasi negara ke
administrasi publik akan tergambarkan dalam pidato pengukuhan Guru Besar Ilmu
Administrasi Negara UGM sebagai berikut :
1)
Pembangunan
administrasi negara sebagai bagian dari pembangunan nasional, disampaikan dalam
pengukuhan Guru Besar Prof. Soempono Djowadono.
2)
Revitalisasi
sektor Public menghadapi Keterbukaan
Ekonomi dan Demokratisasi Politik (Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr.
Sofian Effendi, MPIA).
3)
Demokrasi
dalam Birokrasi Pemerintah Peran Kontrol Rakyat dan Netralitas Birokrasi
(Pengukuhan Guru Besar Prof. Miftah Thoha).
4)
Reorientasi
Ilmu Administrasi Publik : Dari Government ke Governance (Pengukuhan Guru Besar
Prof. Dr. Agus Dwiyanto MPA).
5)
Administrasi
Publik Indonesia di Era Demokrasi Lokal Bagaimana Semangat Kompatibilitas
Menjiwai Budaya Birokrasi (Pengukuhan Guru Besar Prof. Warsito Utomo).
Peran Ilmu administrasi publik (negara) di masa-masa yang akan datang
sangat tergantung bagaiman kemampuan ilmuwan dibidang ini untuk mengembangkan
konsep-konsep baru dalam mewujudkan tata kepemerintahan tersebut.
B.
SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali
terdapat kekurangan dan kelemahan, baik dalam penulisan, dan materi yang
penulis sajikan, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sebagai bahan introveksi penulis untuk makalah yang yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Miftah,Thoha,2008. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Anggara, Sahya. 2012. Ilmu Administrasi
Negara. Bandung: Pustaka Setia,
Silalahi,
Ulbert. 2011. Stidi Tentang Ilmu Administrasi Negara.Bandung: Sinar Baru
Algesindo
http://leopoldachapter2.blogspot.com/2009/07/sejarah-pemikiran-administrasi-negara.html
http://id.w ikipedia.org/wiki/
Administrasi publik
http://www.slideshare.net/taufin/sejarah-perkembangan-administrasi-publik-di
indonesia
http://birokrasi.kompasiana.com/2013/12/29/ilmu-administrasi-negara-620503.html
Semoga bermanfaat sahabat-sahabat Aminn
ReplyDeleteizin copy ya
ReplyDeleteizin copy ya
ReplyDeletesilahkan
DeleteIjin copi ya
ReplyDeleteMohon Izin Menyadur Tulisanya..
ReplyDelete